Sekarang sedang trend soal anak yang harus akrobat menyeberang jembatan kawat baja untuk pergi ke sekolah. Kemudian kita ramai-ramai membantu. Tidak ada yang salah dari ini, bahkan perlu didukung.
Hanya saja, hal semacam ini masuk ke kategori reaktif. Semestinya ada upaya-upaya lain yang lebih pro-aktif dan preventif sehingga kesulitan seperti ini bisa dikurangi.
Atau memang kehidupan seperti ini? Reaktif …
Konon 27 Oktober adalah Hari Blogger Indonesia… konon ini hari itu adalah event dari Pesta Blogger yang pertama. Konon ditahun 2011 ini di Hari Blogger Nasional Indonesia ada hashtags #berkatNgeblog. Jadi silahkan diceritakan selama menjadi blogger apa yang telah tercapai, apa yang berubah dan apa tujuan ngeblog kamu?
Dan yang lebih penting, dengan menjamurnya layanan Social Media (Facebook, Twitter dan sejenisnya) telah mengurangi semangat ngeblog kamu?
#berkatNgeblog ketemu kamu…. Iya kamu… Siapa lagi? http://twitter.com/#!/jauhari/status/129351496960716800
Terus terang dunia saya berubah ketika saya mulai ngeblog. Saya bisa berkarya dimulai dari ngeblog. Saya memutuskan kerja dirumah juga #berkatNgeblog. Saya meracuni teman2 kantor untuk ngeblog. Saya suka desain theme juga #berkatNgeblog. Saya sampai Hong Kong Disneyland juga #berkatNgeblog saya ketemu secara KOPDAR dengan @Mubarika_D @setyobudianto @priyadi @bennycandra @didats @amriltg @kukuhtw @isnuansa @LifeHacks @gojeg @tediscript @masdapit @badkiddiess @lantip @escoret @salsabilla @nukman @icreativelabs @pakzam @si_enthon9 @salsabeela @annosmile @triunt @yosbeda @mintorogo @thomasarie @daustralala @agoes82 @dianara @rasarab @ngodod @sandalian @nicowijaya @joglohosting @raiderhost @ardiweb @andieko @wisnu @rofiul @aryosanjaya @isdahahmad dan masih banyak lagi yang belum bisa kami sebutkan satu persatu….
Banyak hal yang tak terceritakan juga berkat #berkatNgeblog
Selamat Hari Blogger Indonesia is a post from: ID-JAUHARI
Masih ada yang ingat kejadian ini? http://jauhari.net/archives/2005/02/14/pesan-cinta-blogger-indonesia/ Apa Masih Relevan kalau kita memberikannya lagi?
Sebaik baik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat dan berguna bagi orang lain Falsafah sederhana ini saya coba lakukan sebisa mungkin dan semampu mungkin. Tak dinyana ...
Indonesia merdeka, hari ini adalah 17 Agustus 2010, 17 Agustus adalah hari dimana Indonesia Merdeka, hari dimana bangsa yang saya cintai dan saya junjung tinggi ...
I just want say, let support Herman Saksono. Support Freedom of Speech in Indonesia Buntut Retouch Poto Mayangsari Dukung Kebebasan Berpendapat Tribute to Momon Dukung ...
Pesta Blogger 2009 ini saya berencana hadir. Walaupun belum bisa hadir di puncak Pesta Blogger di Jakarta tapi saya akan ikutan event yang akan diadakan ...
Hari itu saya ada di sana bersama lebih dari 500 narablog. Sabtu pagi, 27 Oktober 2007, di bioskop Blitz, Megaplex, Jakarta, Menteri Komunikasi dan Informasi M. Nuh tengah menorehkan sejarah. Dalam pidato menyambut Pesta Blogger yang pertama, Pak Nuh mencanangkan 27 Oktober sebagai Hari Bloger Nasional.
Kontan tepuk tangan bergema bergaung-gaung dan senyum bertebaran di seluruh penjuru ruangan. Saya merinding. Hati saya penuh dan hangat. Saya merasakan semangat yang sama menyesaki para blogger yang hadir waktu itu.
Hari ini saya mengenang momen bersejarah itu masih dengan perasaan yang sama. Masih dengan hati yang sama meletup-letupnya.
Tak terasa empat tahun berlalu sejak hari itu. Dan ranah blog terus berderak-derak. Ia sesak oleh pelbagai macam aktivitas. Apa yang layak kita renungkan pada hari yang monumental seperti sekarang ini?
Saya merasa blog dan blogger punya peran mewarnai wajah Internet Indonesia. Dari gegap gempita pemberitaan mengenai blog dan blogger, khalayak makin mengenal kehidupan di mayantara, lengkap beserta segenap manfaatnya. Banyak orang yang kemudian tergerak menjadikan Internet sebagai kanal gerakan sosial.
Orang-orang yang aktif memakai Internet saling berhubungan dan melahirkan pelbagai macam aktivitas yang bermanfaat buat sekitarnya. Ada banyak gagasan dan inisiatif yang lahir dari pertemuan itu.
Hari ini saya mengenang momen penting empat tahun lalu itu ketika beberapa komunitas spontan menggelar acara untuk merayakan Hari Blogger. Saya senang mendengarnya. Ini persis seperti saat 17 Agustus tiba. Semua orang, di mana pun mereka berada, merasa perlu merayakannya dengan cara masing-masing.
Kita mungkin tak perlu merisaukan di mana tempat yang paling cocok menyelenggarakan perhelatan narablog. Mau di Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi atau di mana saja. Tuhan toh tak pernah merestui peta. Kita manusia saja yang selalu bertikai mengenai batas-batas.
Lagi pula, menjadi blogger itu bisa berarti siap memilih jalan yang sunyi. Berkarya untuk dirinya sendiri dan menghindar dari kemasyhuran. Sebab popularitas itu membelenggu. Ia bahkan rawan menjadi sasaran perli khalayak.
Kadang banyak yang tak sadar bahwa gemuruh di ranah blog mungkin mirip perjalanan kembang api. Seseorang dengan cepat terlontar bercahaya ke angkasa, bak bintang luncur dengan suara riuh. Tapi tak lama kemudian ia meredup, lalu menghilang di kegelapan malam, jatuh sebagai arang yang getas.
Hanya yang tekun dan menyimpan bara hasrat terus berbagi yang akan bertahan. Ngeblog bukan lari jarak pendek. Ia lebih mirip maraton. Di tengah perjalanan, seorang blogger bisa saja megap-megap kehabisan napas. Tak ada yang bersorak memberi semangat atau tepuk tangan.
Tak perlu risau atau patah semangat. Menjadi blogger adalah sebuah pilihan. Buat saya, ia pilihan yang tak pernah saya sesali.
>> Selamat hari Kamis, Ki Sanak. Apakah sampean sudah memperbarui blog hari ini?
Naruto Manga 561 sudah keluar jadi silahkan baca versi Jauhari dalam bahasa Indonesia telah tersedia. Naruto 561 dibuka dengan sebuah kata kata Menembus Surga dan dengan judul Kekuatan dalam sebuah Nama dengan gambar Naruto dan para Shinobi melihat Batu Raksasa yang barus saja dibuat oleh Uchiha Madara. Batu Raksasa ini mirip yang dulu dibuat Nagato dengan kekuatan Rinegannya.
Tsuchikage Terluka Parah Akibat Serangan Meteor Madara - Naruto 561
Sebuah Batu Meteor yang siap menimpa mereka sewaktu-waktu. Para Shinobi menjadi miris dengan Batu Meteor Raksasa bautan Uchiha Madara ini. Kemudian Tsuchikage meminta kepada para Shinobi tidak berkecil hati sebelum berusaha menghadapinya. Kemudina Tsuchikage melompat ke arah batu itu untuk meringankan beban batunya dengan tekniknya dengan harapan para Shinobi bisa selamat.
Dilain sisi Gaara meminta kepada para Shinobi untuk menghindar sejauh mungkin agar tidak terkena batu meteor raksasa itu. Dilain sisi Kabuto bertanya kepada Uchiha Madara apakah akan menyerang para Shinobi dengan batu raksasa itu. Kemudian dijawabnya
Madara Uchiha - Naruto Manga 561
Tentu saja, Edo Tensei diciptakan untuk menyapu hingga bersih semua area termasuk mahluk Edo Tenseinya. Sehingga ada regenasi baru secepatnya setelahnya. Kemudian Madara melihat seorang Shinobi (Tsuchikage) yang terbang menuju batu dan langsung tahu kalau itu adalah Anak dari Iwa Ryotenbin. Kemudian Tsuchikage (Oonoki) menggunakan teknik Earth Release Ultra Light Weight Rock Technique. Madara marah melihat Anak dari Iwa Ryotenbin ini bisa menghentikan tekniknya. Kemudian Madara Uchiha menciptakan Bola Meteor yang kedua dan menimpali Bola Meteor yang pertama yang ini tidak diduga oleh Tsuchikage sehingga tidak kuat menahan laju bola meteor.
Disisi yang lain Tsunage dan team mulai membahas tentang adanya Madara yang dibangkitkan dan bertanya-tanya siapakah Tobi kalau Madara telah tewas dan kenapa Tobi mengaku kalau dirinya adalah Madara?
Tsunage mengatakan kalau Madara bukan hanya manusia biasa, tapi sebuah idealisme. Walaupun orang didalam topeng itu mengaku-aku kalau dirinya Madara. Dunia akan tetap takut dari Ide Gila Madara Uchiha ini. Namanya sendiri adalah Kekuatan sehingga ini lebih dari cukup untuk membawa kita kesebuah medan pertempuran. Kita semua telah dibodohi.
Tiba tiba Markas mendapat khabar kalau di Skuadron 4 telah muncul Batu meteor raksasa. Kemudian Tsunade tahu kalau itu adalah Jutsu dari Madara dan memutuskan untuk terjun ke Medan pertempuran secara langsung.
Beberapa Shinobi akibat dari serangan Batu Meteor raksasa bisa selamat karena beberapa berlindung dari Pasir Gaara, dan Naruto Clone sendiri dilindungi seorang Shinobi dengan Kekuatan Karet/Elastis. Bahkan Naruto masih heran kenapa dia diselamatkan. Karena dirinya hanyalah sebuah Clone. Kemudian Jawaban Shinobi kepada Naruto, kita memerlukanmu untuk memenangkan pertarungan ini walaupun kamu hanyalah sebuah Clone.
Akibat serangan itu Tsuchikage terluka parah. Uchiha Madara sendiri bisa menghindari dengan menggunakan teknik seperti Conan dan berwujud fisik kembali. Kabuto yang melihat kekuatan Six Path of Sage (Rikudo Sannin) dan sangat heran dan mengatakan.
Inilah kekuatan Rikudo Sannin? mengagumkan
Dan Madara Uchiha mengatakan
Ini adalah pemandangan yang lama sekali tidak saya lihat.
Kemudian Madara Uchiha bertanya kepada Kabuto seberapa jauh Kabuto tahu tentang dirinya. Kemudian Kabuto bertanya Bukankah kamu sudah tewas? Dan dijawab Madara Iya. Dan terjadi diskusi diantara keduanya dan menyangkut tentang pertarungan dengan Harishama dimana Madara berhasil memanfaatkan kekuatannya Harishama. Dan bertanya ke Madara? Benar kan analisa saya? Madara tidak menjawab dan melihat tubuhnya kemudian bertanya kepada Kabuto.
Jadi kamu telah mempersiapkannya dengan sangat baik, dan apakah kamu tahu rencana kami juga?
Dan dijawab Kabuto kalau tidak begitu detail dan mengatakan kalau dirinya mendukungnya, walaupun dia juga tidak yakin dengan Madara Palsu akan melakukan rencana itu dengan baik. Kemudian Kabuto mengatakan kalau ada beberapa yang selamat dari serangan itu dan Tsuchikage dan Kazekage juga selamat dari serangan itu sesuai dugaan dan bertanya kepada Madara apakah rencana dia selanjutnya
Kemudian Madara Uchiha menjawab kalau dia mau memastikan sesuatu. Dan menggunakan Summoning Jutsu dan tiba tiba Naruto merasakan Sakit yang luar biasa diperutnya serta reaksi dari Kyuubi Ekor Sembilan dari Summoning Jutsu dari Madara. Dan Kyuubi mengatakan kalau dia hapal dan ingat Cakra itu.. cakra dari Madara Uchiha. Kemudian Madara bertanya kepada Kabuto kalau belum berhasil menangkap Kyuubi dan dijawab Kabuto untuk itulah perang ini dilangsukan. Karena Kyuubi masih di tubuh yang menjadi Hostnya yaitu Uzumaki Naruto. Kemudian Kabuto menunjukkan kalau Host dari Kyuubi sekarang adalah Uzumaki Naruto.
Uzumaki? Madara bertanya? Clan dari Mito? Anak yang menyerang saya tadi? Dan dijawab Kabuto iya dan dia hanyalah Clone, apakah kamu mau menangkap yang asli? Dan dijawab oleh Madara “Tidak, ada Jutsu yang akan kucoba dan ini akan berdampak besar jika banyak orang disekitarnya”
Kemudian Madara Uchia melakukan Jutsu Wood Release Jutai Koutan sebuah Jutsu yang mengeluarkan pohon2 yang besar dan menyerang kepada para Shinobi. Dilain sisi Naruto sedang kehilangan cakra dan tidak mempunyai cakra tersisa yang banyak. Tiba-tiba mendapat respon dari Kyuubi dan mengatakan kalau dia mau meminjamkan kekuatannya tanpa diminta, sehingga membuat Naruto sempat heran dan bertanya “apakah kamu memerlukan tubuhku sekarang?” Dan dijawab Kyuubi tidak, dia hanya tidak suka dengan Madara, daripada dikontrol oleh madara, saya lebih baik memilih Naruto.
Kabuto sendiri mempunyai rencana dan mempunyai ide kalau dia bisa mengontrol madara dengan efektip dia bisa mengendalikan pertarungan ini sehingga ini menjadi sebuah kartu yang bagus.
Tiba-tiba Naruto berlari dan menggunakan Shadow Clones dan membuat Great Rasengan untuk melawan Jutai Koutan Madara Uchiha. Ternyata ujicoba Madara berhasil dan benar dugaan Kabuto kalau Naruto adalah Anak anak dengan kemampuan yang lumayan. Dengan menggunakan Great Rasengan cakra dari Kyuubi langsung habis dan sepertinya dia diambang batas dan Shadown Clone akan segera hilang….
Dengan kondisi yang masih cukup lemah, Tsuchikage meminta Naruto menghentikannya dan biarkan dia menyelesaikan pertarungan ini. Para shinobi masih heran dengan kondisi seperti itu Tsuchikage masih ingin bertempur. Kemudian Tsuchikage mengatakan kalau inilah waktunya unjuk diri untuk menebus kesalahan masa lalu, karena tidak ada lawan yang lebih pantas lagi selain Uchiha Madara… Simak juga Naruto 560, Naruto 559 dan Chapter2 lain
Dan akhirnya Naruto Manga 561 berakhir sampai disini. Banyak pertanyaan tersisa di Naruto Manga 562 Minggu depan seperti Kekuatan Apalagi yang akan Tsuchikage tunjuukan? Apakah Tsunage akan ikut terjun ke medan pertempuran? Apakah Naruto memang benar2 telah melampui batas? Dimanakan Bee? Apa yang akan Tobi lakukan dan masih banyak lagi.. Siap siap aja Naruto Manga 562
Baca Naruto Manga 561 – Kekuatan dalam sebuah Nama is a post from: ID-JAUHARI
Baca Naruto Manga 539 sudah terbit dan kalian bisa membacanya online di Mangastream.com. Selamat menikmati dan jangan lupa baca Naruto Manga 538 dan Naruto 537. ...
Baca Naruto 540 online, karena sudah tayang. Tapi untuk bahasa Indonesia kami belum bisa menemukannya. Silahkan Baca sendiri Naruto 540 Manga ini di tautan berikut ...
Tak terasa Naruto 542 sudah keluar lebih cepat, dan kalian bisa membacanya disini. Mohon maaf kami belum bisa translate ke Naruto 452 Bahasa Indonesia dikarenakan ...
Silahkan Baca Naruto 551-Hentikan Nagato Mari kita mencoba untuk sedikit berdiskusi atau istilah kerennya berbagi Spoilers tentang Naruto Manga 551 yang Insya Allah akan terbit ...
Nantikan Naruto Manga 554 dan akan kami ulas detail dalam Bahasa Indonesia. Kami harapkan nanti akan bermanfaat. Maaf kami tidak bisa menceritakan secara lengkap. Sebenarnya ...
.
Kamis, 27 Oktober 2011
Sudah dua hari ini si Mbak pulang kampung
Seperti kondisi yang sudah-sudah …
Ada tugas tambahan yang tidak tertulis untuk si Trainer
Setrika !!!
Malam ini saya melakukan tugas “hot” tersebut
Prioritas pertama adalah baju seragam anak-anak
Baju Putih, Baju Batik, Celana Putih, Celana Abu-abu dan Celana hijau,
Kaos Olah Raga … juga celana training untuk olah raga
Satu, dua, tiga, empat helai pakaian seragam sudah tersetrika
Tiba giliran Celana panjang Training olah raga warna hijau
Ini seragam olah raga milik si Bungsu
Bentangkan …
Rapikan .. dan … mulai menggosok perlahan …
Tapiiii ….
Lho … Aduh … Kok … ???
Sampai dibagian lipatan pangkal paha …
Tepat dibagian vital itu …
Celana training bungsu ku … Bolong sodara-sodara …
Melihat dari bentuknya ….
Sepertinya ini Bolong yang sudah lama …
Memang tidak besar …
Tapi tidak sepatutnya hal ini kami biarkan.
Aaahhh …
Saya terdiam …
Tidak bisa berkata-kata …
Trenyuh …
Kasihan pada si Bungsu …
Jadi selama ini si Bungsu memakai celana olah raga yang bolong ???
Seketika saya merasa bersalah …
Seharusnya sudah kami belikan yang baru !
Maafkan kami ya Nak … !
.
.
Apa yang akan terjadi dengan masa depan negeri ini kalau kaum mudanya gemar tawuran? Bisakah perubahan sosial yang didambakan memberikan pencerahan ketika prosesnya selalu diwarnai darah dan air mata? Ini sepenggal pertanyaan menyesak di dada ketika menyaksikan makin maraknya perilaku kaum muda (mahasiswa) kita yang suka “memanjakan” naluri agresivitasnya. Mereka bukannya getol memperjuangkan idealisme melalui mimbar akademik yang sarat dengan debat dan argumentasi bermutu, melainkan justru suka pamer otot dengan membawa batu dan pentungan untuk menyakiti sesamanya.
Peran kaum muda dalam setiap perubahan sosial yang terjadi sejak awal kemerdekaan hingga era reformasi memang tak seorang pun yang bisa membantahnya. Peran mereka yang mengagumkan dalam melahirkan gerakan-gerakan pro-rakyat juga sulit untuk dipungkiri. Meski demikian, kita juga sulit untuk menghindari munculnya stigma kaum muda sebagai “pionir” kekerasan ketika belakangan ini sebagian fakta berdarah-darah di ruang publik juga dipicu oleh kaum muda.
Dalam terminologi sosial, kaum muda (mahasiswa) sejatinya bisa digolongkan sebagai kalangan klas menengah yang senantiasa berdiri di garda depan dalam melakukan perubahan sosial. Peran mereka sebagai “motor” penggerak perubahan benar-benar teruji oleh sejarah. Soempah Pemoeda, misalnya, benar-benar momentum bersejarah ketika dengan amat sadar kaum muda saat itu mampu menanggalkan nilai-nilai primordialisme berbasis kesukuan yang masih kuat melekat di berbagai etnis di negeri ini. Dengan pandangan visioner untuk mewujudkan sebuah negeri yang terhormat dan bermartabat, mereka berikrar untuk mengikat nilai-nilai kesukuan menjadi sebuah kekuatan dahsyat untuk menyatukan berbagai suku, bahasa, dan berbagai perbedaan menjadi sebuah bangsa yang multinetik, multibahasa, dan multikultur.
Maraknya aksi kekerasan yang dengan vulgar ditampilkan oleh kaum muda (mahasiswa) kita di ruang-ruang publik belakangan ini jelas amat tidak menguntungkan, baik bagi kaum muda sendiri maupun idealisme yang hendak mereka perjuangkan. Sungguh terlalu naif kalau proses reformasi dan demokratisasi dibawa-bawa dalam aksi demo yang sarat dengan ulah destruktif dan vandalisme semacam itu. Terlalu picik juga kalau reformasi dijadikan sebagai topeng untuk melakukan aksi-aksi perusakan yang ujung-ujungnya hanya melahirkan sejumlah masalah yang kian rumit dan kompleks.
Tiga belas tahun sudah reformasi bergulir. Namun, secara jujur mesti diakui, perubahan sosial yang didambakan untuk mewujudkan tatanan hidup berbangsa dan bernegara yang aman, damai, makmur, dan adil, justru kian menjauh dari substansi yang sesungguhnya. Maraknya korupsi, meningkatnya angka kemiskinan dan pengangguran, atau amburadulnya upaya penegakan hukum, merupakan persoalan serius yang tidak akan pernah selesai dituntaskan hanya dengan berteriak dan berdemo secara anarkhis.
Kaum muda memang perlu menyuarakan berbagai ketimpangan dan kesenjangan sosial secara masif dan terus-menerus untuk mendorong para pengambil kebijakan agar benar-benar berpihak pada rakyat. Kaum muda juga perlu terus berjuang untuk “melawan” upaya sistemik yang hendak menggagalkan agenda-agenda pemberantasan korupsi, pemberangusan kemiskinan dan pengangguran, atau mandulnya penegakan supremasi hukum. Namun, sekali lagi, agenda-agenda besar semacam itu tak akan pernah bisa terwujud jika cara-cara purba yang sarat dengan kekerasan, darah, dan air mata, masih terus berlangsung. Kini, setelah Sumpah Pemuda memasuki usia ke-83, kaum muda kita perlu segera kembali ke “khittah” perjuangan untuk mewujudkan tatanan hidup berbangsa dan bernegara dengan cara-cara yang penuh empati dan sejauh mungkin meninggalkan aksi-aksi kekerasan.
Nah, Dirgahayu Sumpah Pemuda, semoga Tuhan tak akan pernah berhenti menurunkan rahmat-Nya di negeri yang besar ini dan senantiasa memberikan teguran kepada mereka yang dengan amat sadar melakukan tindakan zalim dan menyengsarakan rakyat. ***
Ini cerita jaman duluuu sekali. Teman saya pernah bercerita bahwa di tempat tinggalnya orang tidak menyajikan air putih. Kalau mau minum ya hanya ada teh atau kopi. Selidik punya selidik, ternyata air di sana keruh. he he he. Kalau dikasih air putih kan kelihatan. Kalau dibuat teh kan tidak kelihatan. Hadoh!
Pagi ini kami baru sadar bahwa air galon kami ternyata bau! Kok bisa ya? Terlalu lama terjemur di warung? Entahlah. Lagi mikir, apa dibuat air teh aja ya?
Tadinya saya ingin ada diskusi yang lebih mendalam mengenai hal ini, tetapi berita yang ada di masyarakat dan di luar sana membingungkan. Bahkan berita ini sudah muncul juga di media asing. Sangat rancu.
Maka dengan ini saya, masih menjabat sebagai ccTLD ID, menyatakan bahwa saya TIDAK SETUJU penggunaan domain .ID tanpa second level domain (SLD). Demikian harap dipahami.
